Jumat, 07 Oktober 2011

HANYA SEBATAS CINTA BENALU DAN ILALANG RINDU

Aku ingin menggambarkan perasaan ku dengan satu kata,,, tapi sulit,,, semua kata yang ada di dunia ini seolah tak bisa menggambarkan apa yang ku rasa.

Saat ini jangankan apa yang aku butuhkan…. Apa yang aku inginkan pun aku tak tahu,,, kadang ku merasa mungkin ini yang di namakn putus asa…. Semua seolah terbalik begitu cepat…. Secepat kilat yang hanya menyisakan decak kagum penikmatnya……
ooohhhhhh Tuhan jadikan hati hambamu ini lautan ikhlas yang tak terhitung luasnya untuk bisa menerima semua ketentuanmu,  ikhlas menerima kenyataan bahwa aku tak di takdirkan berjodoh dengan orang yang ku kagumi selama ini….laki-laki yang selalu membuatku tersenyum,,,membuatku merasa istimewa….karena dia adalah laki-laki yang membuatku berbeda…..
Beberapa tahun yang lalu aku bertemu dengannya ,tak ada yang istimewa darinya… bahkan aku cenderung mengacuhkannya,,,

Ya….. di sinilah beberapa tahu lalu aku bertemu dengannya ,di terminal bis reot di kotaku, terminal yang selalu memnjadi kolam ikan dadakan ketika musim hujan tiba….
“Labuan… Labuan… pandeglang…..”
“malingping,,,,picung….. saketi”  suara kondektur mencari penumpanang, di sini, di terminal yang bernama “terminal pakupatan”, entah dari tahun berapa terminal ini tidak ber make-up… dan percayalah kawan jangan harap di terminal ini menemukan kenyamanan seperti terminal bus sakai machi yang ada di jepang ,di sana mungkin bus akan jalan sesuai jadwal yang telah di tentukan, tapi lihat potret transportasi tanah air…. Aku telah berpeluh dari sepuluh menit yang lalu, tapi tak ada tanda sopir memajukan bis reot, berbentuk roti tawar ini…jangan Tanya ada apa saja di dalam bis ini,,,dari hal biasa sampai luar biasa masuk di sini,,,dari pengamen sampai pesulap sudah silih berganti di sini,dari pedagang hal remeh  temeh seperti guntingkuku, peniti ,tisu dan kawan-kawannya, sampai penjual makanan pun ada di sini, jangan kira hanya aku penumpang yang ada di bis ini,,,penumpang sudah penuh sesak dari tadi,, bahkan sudah ada yang berdiri, segala sumber bau sudah di cium hidung pesekku,, mulai dari bau alami ketiak bapak-bapak yang mengangkat tangannya untuk berpegangan ,,, minyal oles nenek-nenek,,sampai minyak sinyong-nyong yang biasa di jual  dukun gadungan pinggir jalan, ini rutinitas yang harus aku jalani di setiap pulang kampungku, alergikah aku dengan hal ini,?,?,  tidak!!! hal ini lah yang ku jadikan bahan cerita sesampainya di rumah nanti,yang membuat adik ku tertawa terpingkal-pingkal melihat kakaknya mabok bau,, seperti orang hamil 3 bulan…
Di sampingku duduk seorang pria muda,, yang di lihat dari gayanya mungkin dia baru pertama kali dating kemari,,,karena dari tadi sibuk menanyakan alamat pada orang-orang di sekitarnya…pria inilah yang kelak ku kagumi…

“hy nama saya Ari….” Dia menyodorkan tangannya di depanku….
kubalas dengan senyum paling manis yang pernah ku punya… sambil berkata “fitri…”
Sedetik kemudian dia bercerita tentang kenapa dia ada di sini…..dari situ juga aku tahu kalao Ari ini sarjana lulusan universitas negeri paling di inginkan di Negara kita tercinta Republik Indonesia… dia di sini hanya untuk riset….sebenernya aku tak begitu tertarik dengan cerita ari karena… aku lebih tertarik untuk tidur …rasanya tidak sopan meninggalkannya tidur…. Tapi tak apa lah anggap saja dia sedang dongeng….
**
Semakin hari aku semakin mengagumi setiap buah pikirannya, selalu merasa nyaman di dekatnya, selalu merasa hangat ketika mendengarnya bicara,,, entah berapa banyak kata terangkai untuk mengagumi dia rasanya itu semua tak bisa menggmbarkan ke kaguman ku padanya… kami memang tak pernah bertemu kembali setelah kejadian bis kemarin,,,, tapi sebelum turun kami sempat bertukar no handphone. Komunikasi bisa di bilang intens melalui pesan singkat atau telphon…
Aku benar-benar mencintainya… tuhan ku rasa aku telah jatuh cinta padanya.
Di sini, di telinga ini rasanya setiap kata yang dia ucapkan umpama rangkaian syair cinta sang kekasih idaman…. Aku memanggilnya “ ka Ari” sedangkan dia memanggilku  “dek fitri”… indah bukan??? Beberapa saat kadang aku merasa seperti Juliet yang di cintai Romeo… ooooohhhh Romeo ku mau kah kau menikah dengan ku??? Sedetik kemudian aku selalu terpingkal-pingkal mendengar ucapanku sendiri… pantaskah seorang wanita meminta di nikahi??? Hah… lupakan gengsi sekarang zamannya emansipasi, walaupun aku terkesan melamarnya tapi apa salah aku melamar laki-laki budiman sepertinya,, toh siti Khadijah juga melamar Rosulullah,
Kadang tanpa bicarapun seolah dia tahu apa yang ku rasa,, mungkin ini yang di namakan jodoh,, selalu ada ikatan batin yang kuat antara si pria dan si wanita…aku benar-benar berharap dia adalah pria yang selalu mendampingiku,
“berapa banyak orang disekitar kita yang menatap dunia dengan pesimisme..aku hanya mau mengatakan bahwa dunia ada di gengaman kita...Percayalah.” kata-kata itu yang selalu membuatku tersenyum semangat di pagi buta… menghadapi setumpuk kerjaan yang meminta di selesaikan dengan baik dan benar….
Aku mendadak sembuh dari sakitku, ketika dia bilang “aku selalu mendoakan untuk kebaikan mu adik ku saying…” saying??? Dengar kawan aku sampai merengek minta kupingku di periksa dokter THT, apa aku salah dengar… atau dia yang mabuk data riset sampai memanggilku saying….
Mungkin kalau yang mengucapkan  saying itu adalah seorang kakek tua tetangga rumah, itu takan berpengaruh  untuk hidup ku, tapi lihat siapa yang mengucapkan ini??? Orang yang membuatku sadar, bahwa hidup ini tak harus mencari alasan untuk berhenti, tapi berhentilah mencari alasan.
Aku ingin menjadi wanita terbaik untuk mendampingi hidupnya, walupun orang selalu berkata “kamu terlalu muda untuk memikirkan itu…” dengan umur 20 tahun, apa aku belum pantas untuk memikirkan itu…ku rasa tidak.. aku sudah besar, setidaknya menurut ukuran bajuku.
“bunda rasa dia tidak akan bisa menikahi mu…”
“masa sih bun???”
“coba lah untuk merasakan dengan hatimu dek….Ari itu…..” bunda menangis entah apa yang bunda rasa saat itu, tapi yang pasti akhir-akhir ini ka Ari memang sedikit menghindar dariku… mungkin itu yang membuat bunda menangis….tapi belum tentu dia tidak bisa menikahiku… aku masih berharap banyak untuk menikah dengannya…
**
Aku masih terduduk di sini.... di salah satu sudut terminal bernama “pakupatan” yang entah kenapa tetap saja kumuh, tak ada banyak perubahan…
Tanpa terasa lima tahun telah berlalu aku masih menunggu ka Ari ku yang tak pernah kunjung dating, bahkan sekarang tak ada kabar tentangnya, seolah semua yang berhubungan dengannya haram untuk ku ketahui.
Aku hampir putus asa mencarimu ka… aku benar-benar ingin bertemu denganmu…aku ingin menjadi wanita istimewa untuk mu… aku selalu menghitung setiap bis yang dating… mengamati setiap penumpang yang turun di terminal ini,, berharap dari beribu penumpang, ada kamu terselip di sana.
Tak pernah ku geserkan badan ku walau hanya satu senti dari sini, tak pernah aku palingkan pandanganku dari setiap bis yang dating… kenapa kamu tega meninggalkanku begitu saja ka Ari… apa kah kamu telah menikah dengan orang lain di sana??? Mungkinkah kamu telah bahagia dengan wanita lain di sana??? Beri aku kabar walau itu kabar paling buruk sekalipun….
“maaf mas, cewek yang di sana siapa ya???” Tanya seorang laki-laki muda pada penjual minuman ringan…
“ooooohhhh yang itu mas???” penjual minuman menunjuk seorang wanita muda di sudut terminal…
“ia” jawabnya singkat
“itu fitri mas….agak gini” penjual minuman menempelkan telunjuk miringnya di dahi
“maksud mas gila???”
“hooh… saying ya mas padahal masih muda…”
“kenapa bisa gitu???”
“dulu pacarnya meninggal mas pas lagi kemping…saking gak terima kalao pacarnya meninggal dia, ciptain sosok Ari mas, nah kata dia ,si Ari ini bakalan dating lagi ke sini…ya di terminal ini,”
“Ari mas???” si pemuda sedikit heran
“ia mas… mas kenal???”
“saya juga namanya Ari mas…”
“oh jadi mas ini pacarnya fitri???”
“ya bukan juga mas… saya baru pertama kali ke sini, saya ke sini mau riset, kebetulan dapet kerjaan dari kampus saya” sambil tertawa heran
dan aku tetap mencintai Ari ku walau dia hanya menghasilkan cinta benalu dan ilalang rindu….
#terinspirasi dari pertemuan dengan seseorang yang membuatku tersenyum….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar